Cerbung: Di Atas Mayat-mayat Terapung

 “Udara yang segar,” kata Feira sambil memandangi langit di pinggiran kapal. Dia sedang berlibur bersama keluarganya. Setelah melalui ujian akhir sekolah yang memuakkan, dia ingin menikmati liburannya dengan maksimal.


“Lihatlah langitnya!,” kata Liza adik Feira yang berada di sampingnya “badai akan segera tiba!”.


Langit yang tadinya berwarna biru cerah, sekarang berubah menjadi kelabu.


“Kita akan segera tenggelam!” teriak histeris salah seorang penumpang kapal. Badai benar-benar tiba persis seperti perkataan Liza.  Petir bergemuruh di setiap sisi. Hujan turun dengan begitu derasnya, angin bertiup sangat kencang.


“Mama! Papa!!” Feira berteriak mencari ayah dan ibunya di tengah-tengah kegaduhan di seluruh kapal. Dia memeluk Liza yang sedang menangis. Mereka dengan putus asa mencari kedua orang tua mereka. Kapal menjadi sangat tidak seimbang, terombang-ambing di tengah ombak yang membuat Feira ingin memuntahkan isi perutnya.


Kapal terbalik.


Terdengar teriakan-teriakan putus asa dari para penumpang. Feira tenggelam dan berpisah dengan Liza. Ia memejamkan matanya dengan takut, menunggu kematiannya, tetapi tidak terjadi apa-apa.


Dengan takut, Feira mulai membuka matanya. Benar, ia tenggelam. Akan tetapi, Feira masih bisa bernapas dengan normal. Tubuhnya tidak basah. Ia seperti melayang di tengah-tengah air laut. Ikan-ikan berputar-putar dan berkumpul mengelilinginya. Perlahan ia mulai bergerak ke atas permukaan air. Ia terbang.


Feira melihat seluruh kekacauan itu. Kapal hancur berkeping-keping. Orang-orang berusaha untuk mencari daratan, tetapi berakhir dengan kematian. Feira tidak tahu apa yang terjadi, tetapi tubuhnya terasa sangat ringan hingga tubuhnya melayang. Anehnya, ia tidak merasa takut. Ia langsung beradaptasi dengan tubuhnya yang dapat melayang dalam lautan. Hal pertama yang ada dipikirannya adalah menyelamatkan Liza, ayah, dan ibunya.


Feira melayang memandang ke bawah laut. Ia berusaha keras untuk menemukan keluarganya ia menemukan Liza mengepakkan-kepakkan tangannya berusaha untuk tidak tenggelam. Feira bergegas menghampirinya dan menyelamatkannya.


(bersambung)


 

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.