Langganan Koran Setiap Hari Minggu.



Tiap hari Minggu Admin selalu beli koran nih. Sejak ada perkuliahan analisis kesalahan berbahasa, dan Psikologi  sastra maka, sidang di ketok untuk memutuskan tiap hari Minggu beli koran. Siapa tahu mendadak ada apa dan apa.
Ini foto admin lagi analisis koran.



Tugasnya bukan untuk mencari kesalahan ketik, tapi kepaduan kalimat, kepaduan paragraf, dan kepaduan wacana. Admin sendiri pusing banget.

Puyeng-puyeng..... puyeng banget tentunya pemirsa, teman admin nih sampai pingsan.


Apa lagi Jawa pos nih kawan, hampir tidak ada, bahkan harganya pun tidak boleh kurang. Mungkin ada pertanyaan, kenapa beli koran hari Minggu? Karena, pada hari Minggu ku turut ayah ke kota, naik delman istimewa ku duduk di muka... dok tik tak tik dok suara kaki kuda....
Bercanda, yang serius ini karena terpaksa. Iya, terpaksa membeli karena di dalamnya ada kolom sastra budaya. Itulah kolom kesukaan, tujuannya supaya dapat mengetahui informasi terbaru seputar bahasa, sastra, dan budaya sesuai konsentrasi kuliah admin. Lagi pula, anggaran belanja hanya cukup buat beli hari Minggu saja. Maklum admin belum punya kerjaan tetap.

Ada yang bilang, sesuatu yang mudah diingat bila kita berupaya untuk berinteraksi dengan hal itu. Misalnya kalau kita punya teman akrab, kita tidak mungkin lupa namanya kesehariannya mulai dari wajah, pakaian, makanan kesukaan, dll. Sama halnya dalam karya sastra, karena bersifat teks, maka harus di baca berulang-ulang. Tapi hal itu tidak efektif menurut sabun anti-bakteri merek Lifeboy. Efektif itu bila dilakukan sekali namun memiliki hasil yang luar biasa. Maka, admin putuskan untuk membaca naskah cerpen ini dan langsung menuliskannya kembali pada blog ini.  Walau postingan sebelumnya Minggu tanggal 6, 13, 20, dan 27 berjudul “Ada Yoko di Societeit Straat”, “Tukang Beri Makan Kucing”, “Tuan Tanah”, “Seorang Petani” itu telat di publikasikan pemirsa.

Alasan kedua, admin sengaja buat mengunggah cerpen koran ini, karena admin sambil menganalisis dengan metode hermeneutika pemirsa. Hermeneutika itu semacam obat penghilang rasa nyeri yang biasanya ditemukan di dalam sumur. Hahaha bercanda.

Serius ya, admin lagi menjadikan karya ini menjadi skripsi admin. Maklum sudah semester akhir biar lekas lulus. Biar lekas nikah ini. Katanya ibu kalau mau nikah harus lulus kuliah dulu. Maka admin jadikan motivasi oleh admin nih pemirsa. “Apabila target nikah setelah lulus maka, menunda mengerjakan skripsi sama halnya dengan menunda nikah.” Biar enggak dosa melulu pemirsa, lihat ini, lihat itu, momong ini, momong itu, mikirin ini mikirin itu, kalau pada intinya maksiat, dosa pemirsa. Mending nikah biar bisa melakukan ini itu semuanya. Lagi pula bukan maksiat lagi namanya, tapi bernilai ibadah. eh, kok bahas masalah nikah ini...

Santai ya, ikuti selalu publikasi blog ini setiap minggunya...
Sekian dulu ya pengantar dari admin...
terima kasih

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.