Kisah dokter dan polisi

Rima lebih memilih berjasa dan berbakti terhadap negara, sedangkan Ani memilih untuk berjasa dan menanggapi keluhan masyarakat. Berikut kisahnya.
Rima berteman dengan ani, mereka bertemu kali pertama saat pendaftaran siswa baru di SMA Negeri satu-satunya di kepulauan Sapeken. Pulau ini merupakan induk dari ke-26 pulau lainnya. Meskipun pulau ini seluas satu kilometer, tetapi tingkat peradaban dan populasinya sangat tinggi.
Nelayan merupakan sumber utama pendapatan dan penghasilan. Dengan jumlah pulau yang banyak, laut juga luas. Sangat cocok rasanya menjadi nelayan, sebab tanah kami berpasir. Tidak ada tanah liat, tidak ada tanah padat, semuanya hanya pasir. Ibarat pasir yang berada di tengah laut di sinilah Rima berasal. semua sumber pendapatan berasal dari laut, bahkan kematian yang menimpa ayah Rima sebab melaut. Laut baginya adalah petaka dan keberuntungan. Sejak saat itulah Rima dan ibunya mengadu nasib dengan mengambil karang-karang yang dilindungi untuk dijual. Pekerjaan itulah yang membuat rima dapat hidup sampai saat ini.
Ani seseorang yang taat beribadah selalu berdoa untuk hidup berkecukupan. Setiap malamnya hanya berdoa untuk kesembuhan ayahnya. Ketekunan ayahnya menjadi bahan motivasi bagi dirinya. Dulu pada masa orde lama ayahnya hanya menjadi budak pemerintahan yang mulai bekerja sejak usia tujuh tahun. Pemerintah yang baru membangun sekolah SD Pertama kali di dusunnya hanya digunakan untuk pemerintah sebagai sarana pendidikan pemberantasan buta huruf. Semua masyarakat kala itu harus bisa membaca dan menulis saja tanpa ada batasan usia. Demikianlah yang masa pendidikan zaman orde baru di pulau ini.
Pulau sepangkur besar, pulau yang dikaruniai tanah liat, tanah subur, tanah persawahan. Bahkan julukannya adalah pulau padi emas. Sejak zaman orde lama hasil panen selalu melimpah hingga saat ini. Tidak ada masyarakat yang memiliki ijazah tamatan SD kecuali kepala dusun dan kepala desa. Ani yang memiliki cita-cita menjadi dokter didukung sepenuhnya oleh pak Hendra. Pak Hendra yang memiliki tanah separuh pulau membuat keluarganya cukup untuk bertahan hidup hingga tujuh turunan.
Rima dan Ani kini yang lulus SMA akan melanjutkan ke perguruan tinggi untuk menggapai mimpi-mimpi mereka seakan telah di depan mata. Rima yang mempunyai mimpi menjadi seorang polisi diadopsi sebagai anak angkat oleh pamannya untuk tinggal di Lombok. Sedangkan Ani melanjutkan studinya ke Universitas Airlangga Surabaya ke fakultas kesehatan masyarakat.
Empat tahun tak terasa Rima yang tiada kabar telah bertugas sebagai polisi laut untuk mengamankan laut Indonesia dari perbuatan-perbuatan yang tak bertanggung jawab. Ani yang baru lulus sebelum sempat menjadi dokter bagi masyarakat asalnya kehilangan ayah yang iya teladani.
Ucapan yang Ani ingat hingga saat ini adalah pesan untuk teruslah studi hingga ilmu sebanyak air lautan ini habis kau pelajar, karena engkau lahir karena keberuntungan, sedangkan ayah beruntung telah dilahirkan.
Ibu Diana yang merupakan ibu kandung ani sangat menghargai suaminya, ani yang putus asa di beri dorongan untuk melanjutkan studinya hingga S3.
Melanjutkan studi ke strata 2, Ani mengambil konsentrasi bedah saraf, merupakan studi yang dibilang sulit. Karena dari sekian pendaftar hanya sedikit yang diterima. Bahkan mahasiswa yang diterima tak mampu untuk menempuh ujian akhir dan berakibat terjadinya D.O. Ani tak takut dengan maslah itu.
Selama studi, Ani tak pernah berpacaran. Ani hanya fokus studi dan studi. Segala hal yang mendukung studinya tak pernah dibuat dia-sia. Tanah yang seluas paruh pulau, dan rumahnya kini telah dijual guna membiayai studi Ani.
Kini, selama ia menggunakan harta orang tuanya harus menghadapi tantangan berat menempuh ujian akhir konsentrasi bedah saraf untuk lulus tepat waktu. Operasi yang membutuhkan kerja ekstra dan perlengkapan yang super mahal menjadi alat utama dalam hidupnya. Ia yang kini tinggal di asrama hanya dapat berdoa demi kesuksesan hidupnya. Tak lupa iya menghubungi ibunya di rumah supaya diberkati tuhan.
Ibunya kina tak lagi memiliki apa-apa, perhiasan yang dulunya menyinari Ibu buruh tani ini tak ada lagi. Rumah tempat tinggalnya yang merupakan warisan telah sewakan sebagai gudang gabah. Ibu Diana kini tinggal dengan saudara perempuannya sebagai pembantu, karena malu bila  dikatakan hanya sekedar tumpang hidup.
Rima yang sukses berkat kegigihannya kini menjadi seorang seorang kapolda kota Lombok. Rima menikah dengan perempuan Lombok. Sedangkan ibunya tak mau untuk di ajak tinggal bersama di Lombok. Sebagian dari pendapatan Rima diberikan pada istrinya dan sebagian lagi diberikan pada orang tuanya. Bu Sumi, ibunya rima yang tak mau mendapatkan uang dari anaknya karena tanggung jawab orang tua adalah membiayai anak di tepi olehnya. Bu Sumi yang senang melaut di beri hadiah berupa kapal oleh Rima anaknya.
Rima yang tak mau ibunya bekerja menyuruh ibunya untuk tinggal bersama di Lombok. Tetapi bu Sumi tak mau meninggalkan tempat kelahirannya. Pekerjaan mengambil karang masih dilakukan oleh bu Sumi.
Hingga pada satu ketika Ibu Sumi ditangkap oleh aparatur negara karena kedapatan menjual terumbu karang dan binatang laut yang dilindungi oleh pemerintah. Akibatnya, bu Sumi di bui di tahanan negara kelas B.
Rima sebagai kapolda tak dapat berbuat apa-apa, lantaran ibunya telah diperingatkan untuk berhenti bekerja dan seharusnya tinggal bersama di Lombok.
+
Ani sukses menjalani tugas akhir dan berbakti kepada masyarakat sebagai seorang dokter. Membantu dan melayani orang lain adalah perbuatan terpuji yang harus di jalani. Tanah, Rumah, Perhiasan kini telah kembali seperti semula, bahkan bertambah. Dokter ani kini dipandang sebagai sosok yang disegani oleh masyarakat.

Sedangkan kesuksesan temannya, Rima hanya dipandang sebagai orang penjahat yang mengatasnamakan aparatur negara. Rima tak dapat menjadi teladan yang baik karena tega memenjarakan Ibunya sendiri tanpa ada rasa kasihan, itulah pandangan masyarakat terhadap Rima meskipun jabatannya sebagai Kepala Polisi Daerah sekalipun.

0 Komentar

Desainer

Menciptakan harmoni visual yang memikat, setiap elemen berbicara tanpa kata.

Tutor

Mengubah kompleksitas menjadi pemahaman sederhana untuk setiap pembelajar.

Writer

Menulis kata-kata yang menembus hati, menggugah rasa, dan menginspirasi jiwa.

"Jika kamu ingin membangun hal besar, mulailah dari langkah terkecil!"

""Kesuksesan besar selalu dimulai dari langkah-langkah kecil yang konsisten. Seperti sebuah perjalanan panjang, setiap langkah awal adalah fondasi yang membawa Anda lebih dekat ke tujuan. Jangan takut untuk memulai dari hal sederhana, karena di situlah semua mimpi besar mendapatkan bentuknya.""